1. Sistem yang pertama berkaitan dengan eksistensi Tuhan dan argumentasi yang mendukungnya seperti sifat-sifat Ilahi, nama-nama, perilaku, cara-cara dan kebiasaan yang khas bagi Allah yang Maha Luhur. Termasuk juga kalimat-kalimat frase yang berkaitan dengan puji-pujian kesempurnaan Keagungan, Keindahan dan Kebesaran-Nya.
2. Sistem kedua mencakup konsep Ketauhidan Ilahi dan argumentasi yang mendukungnya.
3. Sistem ketiga mengenai sifat-sifat, amalan, perilaku dan kebiasaan baik ruhani mau pun jasmani yang diperlihatkan para makhluk di hadapan Allah s.w.t., apakah selaras atau bertentangan dengan keinginan-Nya.
4. Keempat, sistem yang mengandung bimbingan lengkap dari Tuhan dalam bentuk teguran dan ajaran mengenai sifat-sifat akhlak dan aqidah, hak-hak Ilahi dan hak-hak hamba-Nya, pengetahuan yang bijak, batasan-batasan dan suruhan, pengarahan dan larangan, kebenaran dan wawasan.
5. Kelima, sistem yang mengemukakan apa yang dimaksud dengan keselamatan hakiki dan bagaimana cara mencapainya secara benar, apa yang menjadi tanda-tanda dan persyaratan bagi mereka yang beriman serta tentang mereka yang telah memperoleh keselamatan berkat kedekatan pada Tuhan.
6. Keenam, sistem yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan Islam dan apa yang namanya kekafiran, apa itu syirik serta argumentasi yang mendukung Islam dan jawaban-jawaban terhadap mereka yang menyangkal.
7. Ketujuh, sistem yang menjelaskan dan menolak aqidah-aqidah yang salah dari para lawan Islam.
8. Sistem kedelapan mencakup peringatan-peringatan dan kabar-kabar gembira, janji-janji dan ancaman hukuman, tentang dunia akhirat, mukjizat-mukjizat dan nubuatan yang meneguhkan keimanan, disamping kisah-kisah sebagai peringatan atau penyampaian kabar gembira.
9. Kesembilan, sistem yang merangkum sejarah hidup dan sifat-sifat suci Hadzrat Rasulullah s.a.w. serta argumentasi yang mendukung kenabian beliau.
10. Sistem kesepuluh mengetengahkan sifat-sifat Kitab Suci Al-Qur’an, berikut pengaruh dan karakteristiknya.
Kesepuluh sistem itu terdapat secara sempurna seperti sepuluh lingkaran di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Dalam sepuluh lingkaran tersebut, Allah yang Maha Perkasa menggunakan kosa kata yang murni dan jelas sehingga seorang yang waras akan langsung mengakui sistem kosa kata yang sempurna dan lengkap dari bahasa Arab tersebut sepertinya dikhususkan bagi Al-Qur’an. Karena itulah sistem kosa kata ini selaras dengan sistem edukatif yang sempurna dan lengkap daripada Al-Qur’an. Sistem kosa kata bahasa lainnya tidak selaras dengan sistem edukatif dari Kitab-kitab samawi yang katanya diwahyukan dalam bahasa bersangkutan. Dalam Kitab-kitab itu pun tidak ditemui sepuluh lingkaran sebagaimana dimaksud di atas. Hal ini menjadi bukti ketidak-sempurnaan Kitab-kitab itu karena tidak mengandung kesepuluh sistem di atas, ditambah lagi bahasanya tidak selaras dengan ajaran di dalamnya. Penyebab utama keadaan ini ialah karena Kitab-kitab tersebut bukanlah Kitab yang hakiki dan hanya bernilai sementara saja. Hanya ada satu Kitab saja yang turun ke dunia ini yang bisa menjamin kesejahteraan manusia selama-lamanya.
Kitab itu diwahyukan lengkap dengan sepuluh sistem lingkaran dimana sistem kosa katanya selaras dengan sistem edukatif. Setiap sistem lingkarannya diikuti dengan sistem kosa kata selaras dengan kuantitas dan nilai-nilai alamiah dari setiap kosa kata yang mencerminkan sifat-sifat Ilahi. (Minanul Rahman, Manager Book Depot, Qadian, Talifo Ishaat, 1922, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 9, hal. 150-152, London, 1984).