Ketika aku mentilawatkan ayat-ayat dari Surah itu, bunga-bunga mawar itu terbang ke udara dengan mengeluarkan suara yang indah. Bunga-bunga mawar itu amat besar, halus, segar, harum dan indah dimana ketika bunga-bunga itu melayang ke atas maka hati dan kepalaku terasa diharumkan sehingga aku merasa luluh dan menjauh dari dunia beserta isinya.
Berdasarkan kashaf tersebut aku menyimpulkan bahwa mawar ada kaitan keruhanian dengan Surah Al-Fatihah sehingga aku memilihnya sebagai bahan ilustrasi. Di awal aku akan mengemukakan sebaga ilustrasi tentang keajaiban internal dan eksternal yang ditemukan di dalam bunga mawar untuk kemudian dibandingkan dengan keindahan keajaiban internal dan eksternal dari Surah Al-Fatihah sehingga sifat-sifat bunga mawar yang tidak mungkin ditiru itu nyatanya ada dalam Surah Al-Fatihah dalam kadar yang lebih tinggi.
Dengan cara demikian aku juga telah memenuhi indikasi yang disampaikan kepadaku dalam kashaf tersebut. Haruslah diakui tanpa diragukan lagi bahwa bunga mawar seperti juga ciptaan Tuhan lainnya, memiliki sifat-sifat yang tidak mungkin ditiru. Sifat-sifat tersebut ada dua macam. Pertama, adalah sifat yang dimanifestasikan oleh penampakannya. Warna bunga ini amat menarik dan harumnya menyenangkan hati, sedangkan kuntumnya itu halus, segar, cantik dan bersih. Kedua, adalah sifat-sifat internal yang dibekali oleh Tuhan sebagai sifat yang inheren. Sifat-sifat tersebut adalah kemampuannya untuk menyenangkan dan menguatkan hati, merangsang kalbu, bisa menjadi laksatif (pencahar), menguatkan lambung, ginjal, urat-urat darah, rahim, paru-paru dan hati serta sangat menolong bagi orang yang sedang koma atau mengalami kelayuan jantung, disamping kegunaan bagi penyakit-penyakit phisik lainnya. Berdasarkan kedua bentuk sifat itu maka diyakini bahwa bunga mawar bersifat amat sempurna sehingga tidak mungkin bagi manusia menciptakan padanannya yang sama menarik dalam warna dan keharuman atau halus dan cantik serta memiliki semua sifat-sifat bunga mawar. Kenyataan demikian diperoleh melalui pembuktian secara praktek dimana tidak ada filosof atau dokter yang mampu meramu obat ataupun resep yang bisa menghasilkan bunga dengan tampilan dan sifat-sifat bunga mawar.
Berdasarkan kashaf tersebut aku menyimpulkan bahwa mawar ada kaitan keruhanian dengan Surah Al-Fatihah sehingga aku memilihnya sebagai bahan ilustrasi. Di awal aku akan mengemukakan sebaga ilustrasi tentang keajaiban internal dan eksternal yang ditemukan di dalam bunga mawar untuk kemudian dibandingkan dengan keindahan keajaiban internal dan eksternal dari Surah Al-Fatihah sehingga sifat-sifat bunga mawar yang tidak mungkin ditiru itu nyatanya ada dalam Surah Al-Fatihah dalam kadar yang lebih tinggi.
Dengan cara demikian aku juga telah memenuhi indikasi yang disampaikan kepadaku dalam kashaf tersebut. Haruslah diakui tanpa diragukan lagi bahwa bunga mawar seperti juga ciptaan Tuhan lainnya, memiliki sifat-sifat yang tidak mungkin ditiru. Sifat-sifat tersebut ada dua macam. Pertama, adalah sifat yang dimanifestasikan oleh penampakannya. Warna bunga ini amat menarik dan harumnya menyenangkan hati, sedangkan kuntumnya itu halus, segar, cantik dan bersih. Kedua, adalah sifat-sifat internal yang dibekali oleh Tuhan sebagai sifat yang inheren. Sifat-sifat tersebut adalah kemampuannya untuk menyenangkan dan menguatkan hati, merangsang kalbu, bisa menjadi laksatif (pencahar), menguatkan lambung, ginjal, urat-urat darah, rahim, paru-paru dan hati serta sangat menolong bagi orang yang sedang koma atau mengalami kelayuan jantung, disamping kegunaan bagi penyakit-penyakit phisik lainnya. Berdasarkan kedua bentuk sifat itu maka diyakini bahwa bunga mawar bersifat amat sempurna sehingga tidak mungkin bagi manusia menciptakan padanannya yang sama menarik dalam warna dan keharuman atau halus dan cantik serta memiliki semua sifat-sifat bunga mawar. Kenyataan demikian diperoleh melalui pembuktian secara praktek dimana tidak ada filosof atau dokter yang mampu meramu obat ataupun resep yang bisa menghasilkan bunga dengan tampilan dan sifat-sifat bunga mawar.