Iklan

Kenaikan ruhani berupa Miraj dari Rasulullah s.a.w. merupakan pertanda penarikan diri beliau sepenuhnya dari segala yang bersifat duniawi dan tujuannya adalah untuk memperlihatkan posisi makam samawi beliau. Setiap jiwa mempunyai suatu titik di langit yang tidak akan bisa dilampauinya lagi. Adapun titik terakhir bagi Nabi Suci s.a.w. adalah Arasy Ilahi. Dengan demikian jelas bahwa Nabi Suci s.a.w. dimuliakan di atas semua manusia lainnya. (Malfuzat, vol. II, hal. 136).

* * *
Perjalanan Miraj tidak dilakukan dengan tubuh jasmani tetapi merupakan kashaf dalam bentuknya yang paling sempurna yang dialami dalam keadaan sadar penuh. Dalam kashaf demikian, seseorang berdasarkan kemampuan ruhnya, bisa berkelana melalui langit dengan tubuh dari Nur. Mengingat ruh Nabi Suci s.a.w. memiliki kapasitas yang tertinggi maka dalam perjalanan Miraj, beliau mencapai titik tertinggi di alam yang disebut sebagai Arasy yang akbar. Perjalanan tersebut merupakan kashaf dalam keadaan sadar penuh. Aku tidak menyebutnya sebagai mimpi, bukan juga sebagai kashaf yang mutunya lebih rendah. Semuanya itu merupakan kashaf pada tingkatnya yang paling luhur yang lebih jernih dan cemerlang dibanding dengan keadaan sadar terjaga. Aku sendiri telah mengalami kashaf demikian. (Izalai Auham, Amritsar, Riyaz Hind Press, 1308 H; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 3, hal. 126, London, 1984).
* * *



Esensi Ajaran Islam© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Published By K15-Creative TeamKaizen Template