* * *
Perjalanan Miraj tidak dilakukan dengan tubuh jasmani tetapi merupakan kashaf dalam bentuknya yang paling sempurna yang dialami dalam keadaan sadar penuh. Dalam kashaf demikian, seseorang berdasarkan kemampuan ruhnya, bisa berkelana melalui langit dengan tubuh dari Nur. Mengingat ruh Nabi Suci s.a.w. memiliki kapasitas yang tertinggi maka dalam perjalanan Miraj, beliau mencapai titik tertinggi di alam yang disebut sebagai Arasy yang akbar. Perjalanan tersebut merupakan kashaf dalam keadaan sadar penuh. Aku tidak menyebutnya sebagai mimpi, bukan juga sebagai kashaf yang mutunya lebih rendah. Semuanya itu merupakan kashaf pada tingkatnya yang paling luhur yang lebih jernih dan cemerlang dibanding dengan keadaan sadar terjaga. Aku sendiri telah mengalami kashaf demikian. (Izalai Auham, Amritsar, Riyaz Hind Press, 1308 H; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 3, hal. 126, London, 1984).
* * *