Betapa indahnya fitrat-Mu, wahai Kekasih hidupku.
Sejak kupandang Wajah-Mu, telah kuserahkan hatiku kepada-Mu,
Selain Engkau, tak ada siapa lagi di duniaku.
Bisa aku tinggalkan seluruh duniaku,
Namun jauh dari Engkau akan membakar belulangku.
Lebih mudah menyerahkan diri ini kepada api,
Karena kejauhan dari-Mu amat menakutkan bagiku.
(Haqiqatul Wahi, Qadian, Magazine Press, 1907; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 22, hal. 355-356, London, 1984).