Iklan

          Ketika Al-Qur’an diwahyukan , di dunia terdapat banyak agama dan banyak kitab agama. Di Arabia dan di dekatnya terdapat kaum-kaum yang mempercayai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Banyak orang Arab menjadi pengikut agama Kristen atau makin cenderung kepada agama Kristen. Orang-orang Arab diikhtiari supaya masuk agama Yahudi. Di antara orang-orang yang masuk terdapat orang bernama Ka’b bin Asyraf, seorang kepala kabilah di Madinah dan musuh terkenal Islam, dan bapaknya, bapak Ka’b termasuk suku Banu Ta’i. Ia menjadi begitu terkesan oleh agama Yahudi sehingga seorang Yahudi, Abu Rafi’ bin Abi Haqiq, mengawinkannya dengan anak perempuannya, dan Ka’b lahir dari perkawinan itu (Al-Chamis, Jilid I).
         Di Makkah sendiri, selain budak-budak Kristen, ada orang-orang Makkah yang cenderung kepada agama Kristen. Waraqa bin Naufal, saudara sepupu Chadijah, istri Nabi Muhammad saw. menganut kepercayaan Kristen. Ia juga berpengetahuan sedikit tentang bahasa Iberani dan menerjemahkan Injil-Injil bahasa Iberani ke dalam bahasa Arab. Kita membaca dalam Bukhari.

“Waraqa bin Naufal masuk agama Kristen dalam masa Jahiliyah, dan sering menerjemahkan Injil-Injil dari bahasa Iberani ke dalam bahasa Arab”(Buchari, Bab Bad’al Wahy).

Pada ujung Arabia lainnya tinggal orang-orang Iran, dan mereka juga percaya kepada seorang Nabi dan sebuah kitab. Walaupun Zend Avesta telah mengalami perubahan-perubahan karena ulah manusia, namun ia dijunjung tinggi oleh beberapa ratus ribu orang yang mempercayainya, dan suatu negara besar ada di belakangnya.

Di India, Kitab Weda dipuja orang selama beribu-ribu tahun. Ada juga kitab Gita dari Sri Kresna dan ajaran Budha. Agama Kong Hu-Cu berkuasa di Cina tetapi pengaruh Budha kian besar.

Esensi Ajaran Islam© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Published By K15-Creative TeamKaizen Template