Iklan

Agama mempunyai tujuan ganda: (i) ia memberi kemampuan kepada manusia untuk bertemu dengan Chalik-nya; dan (ii) ia mengajari manusia tentang kewajibannya terhadap sesamanya. Semua agama yang sudah ada sebelum Islam tidak saja berbeda-beda, tetapi juga saling bertentangan. Bibel tidak bicara tentang Tuhan, kecuali tentang Tuhan-nya Israil. Kita membaca didalamnya berulang-ulang:

“Maka kata Daud kepada Abigail: Segala puji bagi Tuhan-nya Israil, yang   menyuruh   engkau mendapatkan aku pada hari ini (I Samuel 25:32).
Dan lagi demikianlah titah baginda: Segala puji bagi Tuhan-nya Israil, yang mengaruniakan pada hari ini kepada seseorang untuk duduk di atas takhta kerajaanku, sehingga mataku sendiri juga telah melihatnya (I Raja-raja I : 48)
Segala puji bagi Tuhan-nya Israil, dari kekal datang kepada kekal. Segenap orang mengatakan, Amin! Segala puji bagi Tuhan (I Tawarikh 16:36).
Maka kata baginda: Segala puji bagi Tuhan-nya Israil, yang telah menyempurnakan dengan tangannya apa-apa yang Dia telah berfirman dengan mulutnya kepada ayahku Daud, firmannya …… (II Tawarikh 6:4).
Segala puji bagi Tuhan, Tuhan-nya Israil, yang sendiri mengadakan perbuatan yang ajaib (Mazmur 72:18).

Isa a.s. juga menganggap dirinya sendiri sebagai guru untuk Bani Israil. Kalau orang-orang yang lain menghampiri, beliau menyuruh mereka pergi. Dalam Matius 15:21-26 kita baca :

Maka Isa-pun keluar dari sana, serta berangkat ke daerah pantai Tsur dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah pantai itu, serta berseru kepadanya: Ya, tuan, ya Anak Daud kasihanilah hamba; anak hamba perempuan dirasuk setan terlalu sangat.
Tetapi sepatah katapun tidak dijawabnya. Maka datanglah murid-muridnya meminta kepadanya, serta berkata: Suruhlah perempuan itu pergi, karena ia berteriak-teriak di belakang kita. Tetapi ia menjawab, katanya: Aku hanya disuruh kepada segala domba yang sesat dari kaum Bani Israil. Maka datanglah perempuan itu sujud menyembahnya, katanya: Ya tuan, tolonglah hamba! Tetapi ia menjawab, katanya: Tidak patut diambil roti dari anak-anak, lalu ,menyampaikannya kepada anjing.
Isa a.s. mengajarkan juga kepada murid-muridnya :
Janganlah kamu memberi barang yang kudus pada anjing dan janganlah dicampakkan mutiaramu di hadapan babi, kalau-kalau dipijak-pijaknya dengan kakinya serta berbalik dan menerkammu (Matius 7:6).

Esensi Ajaran Islam© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Published By K15-Creative TeamKaizen Template