TUHAN ITU ESA
Dunia ini sekarang sudah jauh maju. Kita tak perlu berusaha susah-payah memikirkan soal bahwa kalau dunia mempunyai Khaliq, Dia adalah Khaliq yang tunggal, Tuhan kaum Bani Israil, Tuhan kaum Hindu, Tuhan negeri Cina dan Tuhan negeri Iran adalah tidak berbeda. Tidak juga Tuhan Arabia, Afganistan, dan Eropa berlainan. Tidak pula Tuhan orang-orang Mongol dan Tuhan orang-orang Semit itu berlainan. Tuhan itu satu sebagaimana hukum yang menguasai dunia adalah hukum tunggal, dan sistem yang menghubungkan yang satu dengan lainnya adalah sistem tunggal pula. Ilmu pengetahuan bersandar pada kepercayaan bahwa semua perubahan alami dan mekanis adalah penjabaran dari satu hukum. Dunia mempunyai satu prinsip, ialah gerakan, sebagaimana dikatakan oleh ahli-ahli filsafat materialistis. Atau dunia mempunyai satu Khaliq. Kalau benar, maka ucapan seperti Tuhan kaum Bani Israil, Tuhan orang-orang Arab, Tuhan bangsa Hindu, tak ada artinya. Tetapi, kalau Tuhan itu satu, mengapa kita harus mempunyai ragam agama begitu banyak? Apakah agama-agama itu buah pikiran manusia? Adakah karena ini setiap bangsa dan setiap kaum menyembah Tuhan masing-masing? Kalau agama-agama bukan ciptaan manusia, mengapa dan bagaimana cara terjadi perbedaan di antara agama-agama? Kalau memang ada suatu sebab untuk perbedaan itu, maka adakah wajar kalau perbedaan itu terus berlangsung?